Posted on

Awal Mula Kesuksesan Pak Amir Sebagai Nelayan

Hari ini matahari sangat terik, udara panas tidak mengecilkan semangat pak Amir untuk tetap bekerja sebagai kuli panggul di pasar ikan, hiruk pikuk semrawut ramai dan sesaknya pasar sudah terbiasa pak Amir rasakan sehari-hari. Sudah beberapa jam pak Amir menelusuri lorong pasar dan menawarkan jasanya sebagai kuli panggul belum juga mendapatkan hasil. 

“Bu, bawaannya berat sini bisa saya bawakan, biar ibu tidak lelah” begitulah tawaran yang diucapkan pak Amir kepada setiap orang yang membawa barang banyak, agar ia bisa mendapatkan pekerjaan. 

Tetapi mendapatkan pekerjaan membawakan barang-barang milik orang lain tidaklah mudah, selain persaingan yang lumayan sengit, orang-orang juga tidak terlalu membutuhkan bantuan dari jasa kuli panggul.

Walaupun dy belom mendapatkan satupun pelanggan, Keringat sudah mulai mengucur dari dahi pak Amir. ia terus berusaha menawarkan jasanya kepada orang yang ia temui serta ke setiap toko yang akan memuat barang dagangannya dari mobil. Ketika ia sedang berkeliling menawarkan jasanya, mendadak ada suara samar-samar dari kejauhan yang ia dengar.

“mir, Amir, saya disini. Kamu Amir kan teman lama ku waktu jadi Nelayan dulu? kamu masih ingat aku tidak? akhirnya aku bertemu kamu lagi”. ujar pak Doni dengan wajah senang karena telah bertemu teman seperjuangannya yang sudah lama tidak ia temui.

“yaallaahh, ini kamu Don, apa kabar? kemana saja kamu tidak pernah kelihatan, sudah sukses ya kamu sekarang?” Saut Amir dengan wajah berseri kepada teman seperjuangannya dulu itu.

Sambil berbincang-bincang, Doni mengajak Amir ke tempat yang lebih enak untuk mengobrol, kebetulan di persimpangan depan ada sebuah warkop yang lumayan nyaman, akhirnya mereka berdua menuju tempat itu.

“mang, biasa ya, saya mau kopi item satu, kalau kamu Don? mau minum apa?” tanya amir kepada Doni.

Doni pun menjawab dengan nada bimbang, 

“kopi item atau kopi susu ya? kopi item aja deh mir, udah lama ga minum kopi item”.

Dua puluh menit sudah berlalu, canda tawa tampak menghiasi wajah mereka berdua, kemudian Doni mendadak kaget karena ternyata Amir sudah tidak menjadi Nelayan lagi dikarenakan juragan yang bangkrut. “iya Don, saya udah ga melaut lagi, juragan saya bangkrut, kapal nya tenggelam karena badai, sekarang saya nyoba untuk jadi kuli panggul, karena cuma ini satu-satunya pekerjaan yang saya bisa tanpa memerlukan modal” ujar amir kepada Doni.

Doni berfikir sejenak dalam diam, kemudian Doni menunjukkan senyum yang lebar kepada Amir, Amir pun heran dan bertanya kenapa, 

“Mir, kalau kamu mau jadi Nelayan sendiri mau? jadi gausah kamu nyari juragan lain. Tapi mungkin kamu harus mandiri dan mulai berjuang sendiri dari awal” kata Doni.

Amir terheran-heran, berfikir bagaimana bisa menjadi nelayan kalau tidak memiliki kapal serta peralatan penangkap ikan jika tidak memiliki modal. 

“saya ga punya modalnya Don, bagaimana bisa melaut?” tanya Amir kepada doni dengan nada penasaran.

Doni menjelaskan kepada Amir bahwa ia tidak perlu khawatir, dulu Doni pun tidak memiliki modal sama sekali, untuk bisa makan sehari-hari saja Doni sudah bersyukur, tetapi suatu hari ia diperkenalkan oleh aplikasi Yonk.io oleh teman SD nya, dimana aplikasi ini membantu Doni mempermudah dalam mencari modal untuk ia bisa membeli kapal ikan serta perlengkapan menangkap ikan. Dan juga mempermudah Doni dalam mencari potensi ikan-ikan yang ada di lautan, dan sesuai dengan permintaan masyarakat, maka dari itu saat ini Doni sudah semakin sukses berkat bantuan dari aplikasi Yonk.io ini.

Amir pun gembira mendengar cerita Doni, ia bertanya-tanya apakah ia juga bisa seperti Doni saat ini. Tidak berpikir panjang, Amir langsung meminta bantuan Doni untuk bisa diperkenalkan dengan aplikasi Yonk.io, Dan untungnya beberapa minggu dari percakapan mereka berdua itu berlangsung, Amir mendapat kabar bahagia ternyata permintaannya untuk dicarikan sumber peminjaman modal melalui aplikasi tersebut ada hasilnya. Akhirnya Amir berhasil membeli kapal ikan nya sendiri, walaupun kapal ikannya tidak begitu besar, tetapi sudah cukup untuk Amir kembali menjadi seorang Nelayan.

Belum selesai ia membeli peralatan menangkap ikan semuanya, mendadak anak bontot pak Amir yang bernama Putri masuk RS dikarenakan Demam Berdarah. Bagaimana kisah selanjutnya? yuk baca selengkapnya di sini https://pureheart.ledgernow.com/